Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menahan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadan dan mengoptimalkan ibadah dengan penuh keikhlasan, maka hari idul fitri adalah hari kemenangannya. Dimana kita kembali ke fitri atau suci dan seluruh doa akan dikabulkan. Dan disinilah hari dimana kita akan berkumpul bersama sanak saudara, melepas rindu dan berbagi cerita. Setiap orang memiliki cerita ataupun kesan mengenai lebarannya itu sendiri. Dan disini saya akan menceritakan bagaimana kesan saya selama hari lebaran versi saya sendiri.
Rabu, 25 Juni 2019 merupakan hari dimana hari kemenangan itu tiba, Bandung yang asalnya padat tiba-tiba sepi. Hanya segelintir warga asli yang menetap, lainnya? mudik untuk melepas rindu yang sudah lama terpendam. Saya merupakan salah satu warga yang menetap di Bandung, karena keluarga saya asli dari Bandung. Jadi saya tidak pernah merasakan "Pulang Kampung", kampung saya disini kota saya-pun disini. Terkadang terbesit dibenak saya "kayanya enak ya pulang kampung, punya tempat tujuan", karena dari bayi hingga saat ini saya tidak pernah merasakan pulang kampung. Setiap hari raya tiba, saya hanya diam dirumah sambil menunggu tamu datang.
Akan tetapi lebaran kali ini sungguh berbeda, mengapa ? karena saya merasakan kehangatan dan kekeluargaan yang begitu erat dan nyaman. Hari itu keluarga saya benar-benar berkumpul dan bercanda tawa. Sudah lama saya tidak merasakan hal ini, hal yang paling sering orang lain alami ketika lebaran itu tiba. Dikeluarga saya hal ini begitu langka, karena jujur saya berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Tapi tak mengapa, saya sangat bersyukur memiliki keluarga yang seperti ini. Dengan situasi seperti inilah saya jadi terbentuk menjadi wanita yang kuat, mandiri, dan dewasa. Saya hanya berharap semoga saya masih bisa berkumpul dengan keluarga saya dilebaran berikutnya berikutnya berikutnya dan berikutnya lagi. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar