Ariyanto Wibisono saat berhasil membawa kemenangan Liga Mahasiwa (Foto : Ariyanto Wibisono)
Pelatih legend tersebut berhasil membawa anak didiknya ke pintu kemenangan.
AFINA NURAINI, Bandung
Ariyanto Wibisono merupakan pelatih bulutangkis Unikom yang lahir pada 6 April 1993 di Bandung. Ari juga salah satu Atlet yang berjaya membawa kebangkitan UKM Bulutangkis Unikom ditingkat nasional maupun internasional. Perjalanan karir menjadi seorang pelatih diawali ketika dirinya dipercaya mempersiapkan tim untuk berlaga dalam kejuaraan Liga Mahasiswa.
Menjadi pelatih pertama di UKM Bulutangkis Unikom
Ari dilantik menjadi pelatih pada tahun 2015 saat UKM tersebut akan mempersiapkan Liga Mahasiswa 2015 dan membutuhkan sosok pemimpin yang bisa mengatur semua. Karena sebelumnya UKM ini tidak memiliki pelatih, semuanya diatur oleh anggota. Jadi, Ariyanto Wibisono atau sapaan akrabnya Ari ini merupakan pelatih pertama yang ada di UKM tersebut dan hingga detik ini belum ada sosok pengganti Ari yang diterima oleh anggota UKM.
“Saya diangkat sebagai pelatih di UNIKOM tahun 2015, kebetulan UKM akan mempersiapkan liga Mahasiswa 2015 dan membutuhkan sosok yang bisa mengatur semua. Bisa dibilang saya pelatih pertama, karena waktu dulu ga ada yang namanya pelatih, kita atur sendiri aja. Sampai detik ini pun sebetulnya sudah dicoba ada pergantian, tapi sosok yang muncul belum bisa diterima anggota UKM.” Kata Ariyanto Wibisono
UKM Bulutangkis UNIKOM juara 1 beregu putra di Liga Mahasiswa West Java Conference 2020 (Foto : Bulutangkis_Unikom)
Selama Ari jadi pelatih, ia berhasil mengantar UKM Bulutangkis UNIKOM juara berturut-turut tingkat Jawa Barat. Baginya, membawa UKM tersebut memenangkan kejuaraan adalah hal yang mudah. Karena masing-masing anggota sudah memiliki potensi yang cukup bagus , cukup lebih dilatih saja agar menjadi sang juara, yang terpenting adalah konsisten dalam latihan.
“Menurut saya ya kalau di UNIKOM itu potensinya lumayan bagus, jadi kalau ibarat makanan tinggal diramu saja, sampe dapet racikan yang terbaik. Jadi ya strategi sih jadi yang utama, disamping itu ya jelas yang paling utama konsisten dalam latihan, soalnya olahraga itu butuh konsisten” Ujar Ariyanto Wibisono selaku pelatih
Selain menjadi pelatih, Ari pun bekerja sebagai karyawan swasta, tergabung sebagai wasit di PBSI Jawa Barat dan memiliki project menjadi pelatih di Yayasan Sajiwa Sehat. Kegiatan yang begitu banyak tidak membuat Ari kewalahan, karena jadwalnya yang tidak pernah bentrok satu sama lain. Akan tetapi akibat pandemi ini ia terpaksa harus berhenti dari semua kegiatannya tersebut.
Saat jadi pemain sudah mengantongi berbagai kejuaraan
Sebelum menjadi pelatih, Ari pun masih menjadi anggota atau pemain di UKM tersebut. Selama menjadi pemain ia telah mengantongi 5 kejuaraan baik tingkat regional maupun internasional. Baginya ini tidak seberapa, tidak sebanding dengan anak didiknya sekarang yang bisa mendapatkan 5-6 gelar dalam 1 tahun. Karena menurut Ari, ia lebih ahli menjadi orang dibalik layar daripada harus bertempur langsung.
Untuk mencapai sebuah kemenangan baik untuk dirinya maupun untuk pemain, ia selalu menekankan apa yang dikatakan pembina Bapak Andrias Darmayadi, yaitu “sense of belonging” rasa kekeluargaan harus ditanamkan. Dan ia pun selalu menekankan bahwa “harga diri itu utama, jangan mau kalah, lawan siapapun, karena sejarah itu kita sendiri yang menciptakan”
Komentar
Posting Komentar